Pondok Pesantren Babussalam Kuala Kapuas lahir (milad) pada hari Rabu
1 Muharram 1405 Hijriyah/26 September 1984 yang cikal bakalnya dari kegiatan
Majelis ta’lim yang dibangun oleh guru Masdarul Khair dan Guru Muhammad
Abduh (Alm) yang berlokasi di jalan Sei Batang dekat Panti Asuhan Budi
Sejahtera Kuala Kapuas (Jalan Jawa sekarang).
Selain KH. Masdarul Khair dan KH. Muhammad Abduh (Alm), ada pula
tokoh-tokoh lain yang ikut berperan dalam proses pendirian Pondok Pesantren
Babussalam antara lain: Drs. Darwis Muhammad, Tarsad Amat (Alm), Drs.
Sardjono Ruslan, HM. Sabhan dan H. Anang Ilmi.
Dasar pemikiran untuk mendirikan sebuah pondok pesantren, dari sebuah
ide ibu-ibu pengajian yang atas keinginan masyarakat yang sangat mengharapkan
adanya sebuah pondok pesantren di kota Kuala Kapuas, dengan wacana demikian
maka dimulailah tahap perencanaan, dan pembangunan dimulai dilaksanakan pada
tahun 1986. Pada tanggal 8 Januari 1987 gedung belajar sudah dapat
dipergunakan dengan kapasitas tampung 70 orang tanpa menggunakan meja dan kursi belajar hanya meja kecil ciri khas pondok salaf di Kalimantan dengan istilah mengaji duduk (mengaji kitab). Jumlah santri
sebayak 58 orang yang berasal dari berbagai kecamatan di Kab. Kapuas dan yang
lebih banyak dari Desa Sungai Paring Kec. Cempaga Kabupaten Kota Waringin
Timur, dengan tenaga pengajar sebanyak dua Orang.